ILMU BUDAYA DASAR
Untuk Memenuhi Nilai Tugas SoftSkill
Rico
Dwi Wiryanto
19214271
1EA25
FAKULTAS
EKONOMI
PRODI
MANAGEMEN
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK,
2015
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah
saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan ridho dan
rahmatnya saya dapat menyelesaikan penulisan tugas makalah saya ini. Dalam
proses pengumpulan data-data dan juga proses pembuatan makalah ini tidak lepas
dari kerja keras saya. Makalah yang saya buat ini adalah mengenai Ilmu Budaya
Dasar.
Semoga
dengan makalah yang saya buat ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman kita
tentang Ilmu Budaya Dasar. Saya sadar dalam penulisan makalah ini banyak
terdapat beberapa kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Karena manusia jauh
dari kata sempurna yang tidak luput dari sifat salah dan khilaf,karena
sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Oleh karena itu saya
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih atas perhatiannya.
Depok, 2015
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………iii
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………….7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
SOFTSKILL
Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu Ilmu yang menbicarakan tentang nilai-nilai,
tentang kebudayaan, tentang berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam
hidup sehari-hari.
SOFTSKILL ini di harapkan, agar lulusan perguruan tinggi kita dari semua jurusan dapat mepunyai suatu kesamaan bahan pembicaraan. Adanya kesamaan ini dapat di harapkan, agar interelasi antara intelektual kita lebih sering dengan akibat yang positif bagi pembangunan Negara kita pada umumnya dan perbaikan pendidikan khususnya.
SOFTSKILL ini di harapkan, agar lulusan perguruan tinggi kita dari semua jurusan dapat mepunyai suatu kesamaan bahan pembicaraan. Adanya kesamaan ini dapat di harapkan, agar interelasi antara intelektual kita lebih sering dengan akibat yang positif bagi pembangunan Negara kita pada umumnya dan perbaikan pendidikan khususnya.
Diharapkan
agar SOFTSKILL ini dapat menjadi semacam “lingua franca” bagi para akademis
dari berbagai lapangan ilmiah. Dengan memiliki suatu bekal yang sama ini
diharapkan agar para akademis apat lebih lancer berkomunikasi. Kelancaran
berkomunikasiini selanjutnya akan memperlancar pula pelaksanaan pembangunan
dalam berbagai bidang yang di tangani oleh para cendikiawan dari berbagai
lapangan keahlian itu. Dengan itu pula mahasiswa diharapkan nantinya memiliki
latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada
umumnya dan menimbulkan minat mendalaminya lebih lanjut, agar dengan demikian
mahasiswa di harapkan turut mendukung dan mengembangkan kebudayaan sendiri
dengan kreatif.
Latar belakang diberikanya mata kuliah IBD, selain melihat konteks budaya Indonesia, juga sesuai dengan program pendidikan pergururan tinggi, dalam rangka menyempurnakan pembentukan sarjana.
Latar belakang diberikanya mata kuliah IBD, selain melihat konteks budaya Indonesia, juga sesuai dengan program pendidikan pergururan tinggi, dalam rangka menyempurnakan pembentukan sarjana.
BAB II
ISI
Istilah IBD dikembangkan
petama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanities yang
berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities
itu sendiri berasal dari bahasa latin “humnus” yang artinya manusia, berbudaya
dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa
menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari
the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih
berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities
berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia
berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu
the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai
manusia itu sendiri.
2.2Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana IBD
adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu
budaya dasar bukan Ilmu Sastra, Ilmu Tari, Ilmu Filsafat dan ilmu lain yang
terdapat dalam pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar hanya mempergunkan
karya-karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk mendekti masalah-masalah
kemanusiaan dan budaya.
Masalah pokok yang
menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup ilmu budaya dasar ,
yaitu :
1.
Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya
merupakan ungkapkan masalah kemanusiaan dan berbudaya yang dapat didekati
dengan menggunakan pengetahuan budaya.
2.
Hakekat manusia yang satu atau
universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kehidupan masing-masing
jaman dan tempat.
Kedua
masalah pokok yang biasa dikaji dalam ilmu budya dasar tersebut diatas nampak
dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian.
1.
Ilmu-ilmu Alamiah (natural science)
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode ilmiah.
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode ilmiah.
2.
Ilmu-ilmu social (social science)
Ilmu-ilmu social bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu di guanakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
Ilmu-ilmu social bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu di guanakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
3.
Pengetahuan budaya (the humanities)
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyatan yang bersifat unik, kemudian di beri arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) di batasi sebagi pengetahuan yang mencakup keahlian disiplin seni dan filsafat.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa inggris di sebut dengan Basic Humaities. pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengethuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji msalah-masalah dan budaya.
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyatan yang bersifat unik, kemudian di beri arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) di batasi sebagi pengetahuan yang mencakup keahlian disiplin seni dan filsafat.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa inggris di sebut dengan Basic Humaities. pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengethuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji msalah-masalah dan budaya.
Penyajian
mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang di harapkan di
kembangakan untuk mengkaji mslah-masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu budya
dasar semata-mata sebagai salahsatu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa
dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap
nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya. Maupun
menyangkut dirinya sendiri.
Ilmu budaya dasar diharapkan dapat :
Ilmu budaya dasar diharapkan dapat :
1. Mengusahakan
penajaman kepekatan mahasiswa terhadap lingkungan budaya.
2. Member
kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pndangan mereka tentang masalah
kemanusiaan dan kebudayaan serta mengembangkan daya kritis,
3. Mengusahakan
agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan Negara serta ahli dalam bidang
disiplin masing-masing.
4. Mengushakan
wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama
lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
·
Pada
hakikatnya manusia adalah makhluk yang berakal, berbudi, dan berbudaya.
·
Wujud
budaya dapat bersifat konkret yaitu sebagai ide, gagasan, norma dan peraturan
bagi manusia dan abstrak yaitu sebagai tinfakan, peraturan, dan aktivitas manusia.
·
Kebudayaan
merupakan hasil cipta, karsa, rasa manusia yang diperoleh dari perkembangan
manusia sebagai masyarakat.
Dengan
dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan
pembaca. Selanjutnya pembuat makalah mengharapkan kritik dan saran pembaca demi
kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Widoyo Nugroho, Ilmu
Budaya Dasar; Gunadarma, Jakarta. 1996.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar